Tips Belajar
Akhir-akhir ini, saya menonton beberapa video Youtube di channel (saluran) Sprouts. Saluran Sprouts memuat konten-konten bagus dan cocok untuk penyuka tema pendidikan. Kali ini saya ingin mencatat tips-tips belajar.
Pertama, belajar harus diimbangi dengan istirahat yang cukup, terutama tidur malam. Tidur malam yang cukup (dan berkualitas) berkontribusi 35% terhadap pemahaman materi dari hasil belajar.
Kedua, belajar harus rutin. Lebih baik belajar sebentar, tetapi dilakukan secara rutin daripada belajar dengan durasi lama, namun tidak rutin atau sesekali saja.
Ketiga, menemukan tipe belajar. Setiap orang membutuhkan kondisi yang berbeda agar bisa belajar dengan nyaman dan efektif. Misalnya ada orang yang lebih suka belajar secara berkelompok dan ada yang lebih suka belajar sendirian.
Keempat, fokus. Saat mempelajari hal yang serius dan dianggap sulit, cobalah untuk lebih fokus, misalnya dengan menyingkirkan hal-hal yang bisa menganggu (mendistraksi) perhatian, terutama telepon cerdas (smartphone). Cara lain agar lebih fokus, misalnya memilih untuk belajar di tempat yang tenang seperti perpustakaan.
Kelima, menggunakan teknik Pomodoro. Teknik Pomodoro adalah teknik untuk mengatur waktu belajar dan istirahat (rileks). Dengan menggunakan teknik ini, kita belajar selama 25 menit lalu beristirahat selama 5 menit. Setelah beristirahat selamat 5 menit, kemudian belajar lagi selama 25 menit. Begitu seterusnya sampai (maksimal) 4 jam. Setelah 4 jam belajar, harus istirahat lebih lama.
Keenam, pelajari hal yang dianggap sulit terlebih dahulu. Misalnya, bagi saya, mempelajari Matematika lebih sulit dibandingkan Biologi. Maka, saya belajar Matematikanya di pagi hari sedangkan Biologinya siang hari. Dalam pengerjaan tugas-tugas pun demikian, menyelesaikan tugas yang berat terlebih dahulu akan memberikan motivasi tambahan untuk mengerjakan tugas lainnya.
Ketujuh, harus melakukan kegiatan (aktivitas fisik) yang bisa meningkatkan kinerja otak. Aktivitasnya bisa macam-macam, misalnya berolahraga (peregangan dan sebagainya) atau bermeditasi.
Kedelapan, pindah-pindah tempat belajar atau mencari suasana baru. Hal ini, katanya, bisa menguatkan ingatan dan pemahaman tentang materi-materi yang sedang dipelajari.
Kesembilan, lakukanlah aktivitas-aktivitas yang menyenangkan dan jadilah pribadi yang senantiasa berpikir positif.
Kesepuluh, ciptakanlah sekat-sekat waktu ketika mempelajari suatu hal. Misalnya saya belajar Fisika pada hari Senin, lalu saya belajar Fisika lagi pada hari Kamis. Pada hari Selasa dan Rabu, saya mempelajari Kimia dan Bahasa Inggris.
Kesebelas, membaca (read) 30% dan recite 70%. Saya mengecek di kamus, recite berarti "to repeat from memory or read aloud publicly". Kalau arti recite begitu, mungkin maksudnya mengulang apa yang sudah dibaca dan membacanya dengan suara keras (tidak membaca di dalam hati) harus lebih banyak porsinya daripada membaca biasa. Sewaktu belajar Bahasa Inggris, guru saya menggunakan kata recite untuk aktivitas membaca Quran. Kalau dalam bahasa Sunda, mungkin kata recite itu sama (atau mirip) dengan kata ngaderes.
Keduabelas, instant self test atau ujilah diri sendiri dengan hal yang baru saja dipelajari. Otak bekerja lebih keras untuk aktivitas mengulang/mengingat kembali daripada sekadar membaca. Ketika otak didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal yang dipelajari akan lebih kuat tertanam.
Ketigabelas, jangan terlalu memaksakan diri. Kita tidak bisa memaksa diri kita untuk menjadi termotivasi. Motivasi sama dengan rasa lapar. Saat merasa kenyang, kita tidak bisa memaksa diri kita agar menjadi lapar. Jadi, kalau kita sedang tidak termotivasi (untuk belajar), maka beristirahat saja atau lakukan dulu hal-hal lainnya.
Comments
Post a Comment