Posts

Tips Belajar

     Akhir-akhir ini, saya menonton beberapa video Youtube di channel  (saluran)  Sprouts . Saluran Sprouts memuat konten-konten bagus dan cocok untuk penyuka tema pendidikan. Kali ini saya ingin mencatat tips-tips belajar.     Pertama, belajar harus diimbangi dengan istirahat yang cukup, terutama tidur malam. Tidur malam yang cukup (dan berkualitas) berkontribusi 35% terhadap pemahaman materi dari hasil belajar.     Kedua, belajar harus rutin. Lebih baik belajar sebentar, tetapi dilakukan secara rutin daripada belajar dengan durasi lama, namun tidak rutin atau sesekali saja.     Ketiga, menemukan tipe belajar. Setiap orang membutuhkan kondisi yang berbeda agar bisa belajar dengan nyaman dan efektif. Misalnya ada orang yang lebih suka belajar secara berkelompok dan ada yang lebih suka belajar sendirian.     Keempat, fokus. Saat mempelajari hal yang serius dan dianggap sulit, cobalah untuk lebih fokus, misalnya dengan menyingkirkan hal-hal yang bisa menganggu (mendistraksi) perhatian, t

The Pygmalion Effect

      Efek Pygmalion adalah kondisi dimana cara pandang kita terhadap orang lain mempengaruhi sikap kita terhadap orang lain. Sikap kita terhadap orang lain akan mempengaruhi cara pandangnya terhadap dirinya sendiri maupun sikapnya kepada orang lainnya. Proses ini berbentuk seperti lingkaran.      Misalnya, saya percaya terhadap kemampuan anak saya dan yakin bahwa dia merupakan anak yang pintar. Sikap percaya tersebut membuat saya selalu mengapresiasi si anak saat mendapatkan nilai bagus. Uniknya, asumsi awal dan rasa optimis bahwa si anak merupakan anak yang pintar akan membuat saya tidak gampang menilai si anak sebagai anak yang kurang pintar ketika dia gagal mendapatkan nilai bagus. Bahkan, saya akan mencari pembenaran bahwa kegagalannya dalam mendapatkan nilai bagus, bukan disebabkan oleh kekurangpintaran, melainkan disebabkan oleh faktor-faktor lainnya.      Bisa jadi  kutipan bahasa Inggrisnya akan lebih mudah dipahami: " the pygmalion effect is the phenomenon whereby higher

Attachment Theory (Teori Keterikatan?)

       Attachment theory (teori keterikatan?) menjelaskan tentang pentingnya ikatan seorang anak dengan orang tuanya, terutama ibu pada masa-masa awal kehidupannya. Kualitas ikatan antara anak dengan ibu, kemudian juga ayahnya, sangat menentukan karakter dan masa depan anak. Anak yang tidak memiliki keterikatan yang memadai dengan ibunya cenderung akan menjadi pribadi yang gelisah, merasa tidak aman ( insecure ). Hasil dari pengasuhan yang baik adalah ketika si anak merasa memiliki tempat untuk bersandar, untuk pulang ( home ), dan merasa aman ketika berada di dalamnya. Catatan: Kata attachment di dalam kamus Merriam-Webster, salah satu artinya merujuk pada istilah di dalam psikologi, yakni " a strong emotional bond that an infant forms with a caregiver (such as a mother) especially when viewed as a basis for normal emotional and social development ".

Kekeliruan dan Kekurangan D.N. Aidit

     Saya ingin beropini tentang D.N. Aidit (1923-1965). Saya tidak melakukan penelaahan mendalam apalagi penelitian serius. Opini saya hanya didasarkan pada satu buku tipis yang berjudul 'Menempuh Jalan Rakyat'. Buku tersebut berisi pidato Aidit pada beberapa kesempatan. Saya belum selesai membacanya karena terasa agak membosankan, kebanyakan isinya berupa retorika dan propaganda. Wajar begitu, namanya juga pidato seorang politisi.  Inilah beberapa (dua) poin (sementara) kekeliruan dan kekurangan Aidit.      Pertama, Aidit sangat percaya dan berpihak pada Uni Soviet. Dia yakin bahwa Soviet akan jaya dan semakin kuat pada masa depan. Waktu telah membuktikan, ternyata Aidit keliru. Soviet tidak seideal yang dipikirkannya, kalah perang (dingin), dan akhirnya bubar sendiri.      Kedua, Aidit memandang dunia secara hitam dan putih. Tidak ada abu-abu baginya. Contohnya, dia tidak setuju dengan gagasan negara non-blok, dia ingin berada di sisi Soviet sepenuhnya. Dia tidak memiliki si

Kritik Max Rafferty terhadap Aliran Pendidikan Progresif (John Dewey)

     Max Rafferty (1917-1982) mengkritik pendidikan progresif John Dewey (1859-1952). Dia memberikan sindiran bahwa orang-orang di dunia pendidikan telah keliru karena menjadikan gagasan pendidikan Dewey sebagai satu obat mujarab untuk mengatasi segala permasalahan dalam dunia pendidikan. Berikut ini adalah beberapa poin kritikannya.       Pertama, pendidikan progresif memberikan kebebasan anak dalam belajar; si anak belajar perkalian (Matematika) hanya ketika dia ingin atau merasa membutuhkannya. Bahkan murid-murid Dewey mamandang Pekerjaan Rumah (PR/ Homework ) sebagai sesuatu yang buruk. Dampak dari diterapkannya hal ini adalah penurunan kompetensi para siswa. Para pengusaha harus mengeluarkan biaya ekstra untuk melatih para pekerja baru karena tidak memiliki standar kompetensi yang memadai. Di samping itu, dalam hal moral dan perilaku pun, konsep pendidikan progresif tidak berdampak positif, bahkan tingkat kenakalan remaja mengalami peningkatan.      Menurut Rafferty, para orang tu

Tugas Guru

     Tugas seorang guru bukan sekadar mentransfer pengetahuan kepada murid. Itu merupakan salah satu saja dari sekian tugas guru, bahkan bukan yang utama. Tugas utama guru adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, dimana murid-muridnya merasa diperhatikan, terinspirasi, tertantang, dan termotivasi untuk belajar dan terus belajar.